Rabu, 24 September 2025

 Pagi Ini...


Aku bangun seperti biasa dengan kepala penuh suara yang tidak pernah minta izin.
Sarapan dengan sejumput harapan basi dan kopi yang rasanya seperti keputusan yang dipaksakan.

Katanya pagi adalah awal yang baru. Tapi aku tahu, ini hanya pengulangan dari kemarin yang gagal.

Aku berjalan di antara orang-orang yang mengira senyum adalah tanda stabilitas.
Padahal aku sudah ahli menyulam ekspresi agar terlihat layak dikomentari dengan "kamu keren."

Lucu ya, 
bagaimana luka bisa jadi estetika kalau dibungkus dengan filter dan caption motivasi.

Hari ini aku belajar satu hal:
Menjadi fungsional bukan berarti utuh.
Aku hadir di ruang-ruang yang menuntut versi terbaikku,
padahal versi itu sudah lama pensiun tanpa pemberitahuan.

Aku tidak menangis.
Bukan karena tak ingin, tapi karena air mata sudah dialihfungsikan jadi bahan bakar untuk bertahan.

Katanya semua orang punya batas.
Aku? Aku sudah melewati batas, lalu membangun rumah di sana.

Dan ketika malam datang, aku menatap langit seperti pelanggan tetap yang tak pernah dilayani.
Berdoa dalam diam, bukan untuk keajaiban, tapi agar esok tak terlalu mirip dengan hari ini.


                                                                                            Me-Meth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar